Museum Transmigrasi
adalah salah satu museum yang dibangun karena ide dari Bapak Prof. Dr. Ir.
Muhajir Utomo yang merupakan keturunan dari rangsewu. Terletak di Desa Bagelen
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Museum ini kemudian dibangun pada
tanggal 12 Desember 2004, dengan luas 6,3 hektare dan untuk museum
transmigrasinya sendiri terdapat 2 lantai. Tujuan didirikannya museum ini untuk
mengumpulkan barang-barang yang bersifat ketransmigrasian, artinya
barang-barang yang dibawa oleh penduduk transmigrasi dapat disimpan di museum
ini.
Jenis koleksi mata
pencaharian hidup
Jenis koleksi
transportasi (sepeda dan gerobak sapi)
Selain itu sebagai wahana pembelajaran
bagi pelajar maupun masyarakan umum untuk mengetahui sejarah tentang
keberhasilan proses transmigrasi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera
Provinsi Lampung. Dan yang terakhir yaitu untuk menginformasikan bahwa
pemerintah Indonesia mempunyai program transmigrasi, karena suatu saat program
transmigrasi ini akan hilang dengan sendirinya. Ketika tahun 1999 Provinsi
Lampung sudah tidak menerima penduduk dari luar Lampung, karena wilayah
tersebut sudah mulai padat penduduknya. Hal ini lah yang dimaksud bahwa program
transmigrasi akan hilang dengan sendirinya.
Tujuan transmigrasi di
Provinsi Lampung berdasarkan kriteria 3 Negara yaitu:
1. Tujuan
Negara Belanda
- Mencari
upah buruh untuk dipekerjakan di lahan perkebunan milik para penjajah Belanda.
- Untuk
memperluas wilayah kekuasaan jajahan pemerintah Belanda.
2. Tujuan
Negara Jepang
- Mereka
dijadikan tentara Jepang
- Dipekerjakan
untuk membuat benteng pertahanan. Sehingga banyak warga yang meninggal dunia,
akibat kerja paksa tanpa mengenal lelah yang dilakukan pada masa jajahan
Jepang.
3. Tujuan
Negara Indonesia
- Pemerataan
penduduk
- Meningkatkan
kesejahteraan
- Mengurangi
angka kemiskinan
- Menjaga
ketahanan nasional
- Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Yang disebut pemindahan
dan kepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap didaerah lain yang
ditetapkan di dalam wilayah Indonesia guna kepentingan negara bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup, kesimbangan persebaran penduduk, pemanfaatan potensi
lahan dan sumber daya alam serta memperkuat pertahanan nasional. Program
transmigrasi ini memiliki visi dan tujuan yang lebih mulia dari pada sekedar
memindahkan penduduk ke daerah luar pulau jawa. Keinginan penduduk untuk
pemindahan tempat demi kualitas hidup seseungguhnya selalu terjadi karena dalam
proses perubahan sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat kita saat ini
serta masih adanya hubungan yang kurang serasi antar penduduk, oleh karenanya
kebutuhan masyarakat untuk pindah perlu didukung oleh tersedianya sarana dan
prasarana seperti tempat atau lahan dan lapangan pekerjaan.
Program
transmigrasi yang di lakukan oleh penjajah Belanda kemudian dilanjutkan kembali
oleh Presiden Soekarno, karena mendapatkan hal positif dari ketransmigrasian,
mendorong pertumbuhan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Pada masa
pemerintahan Soekarno transmigrasi ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan
serius. Wilayah tempat tinggal sudah dibangunkan oleh pemerintah, terdapat
sarana ibadah, sekolah, dan akses jalan sudah bagus. Pada tahun 1973 pemerintah
mulai membangun jalan raya lintas Sumatera yang diresmikan pada tahun 1976,
jalan ini berhasil meningkatkan mobilitas dari dua pulau yang memiliki konsep
penduduk terbesar di Indonesia.
Kini dinas tenaga kerja
kependudukan dan transmigrasi Provinsi Lampung telah berhasil membangun Museum
Transmigrasi yang berlokasi di desa Bagelen Kabupaten Pesawaran tempat program
transmigrasi dilaksanakan untuk pertama kalinya. Dengan dibangunnya museum
transmigrasi ini diharapkan dijadikan tonggak sejarah sekaligus prasasti
kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya warga transmigran.
Tampak depan musium transmigrasi
Masing-masing warga yang akan mengikuti program transmigrasi ini akan
diberikan lahan seluas 2 hektare yang kemudian dibagi untuk lahan perkebunan
seluas 1 hektare, lahan pertanian 1/2 hektare, dan untuk lahan perkarangan seluas 1/2 hektare. Untuk proses sleksinya sendiri yaitu
dengan kemauan sendiri, namun yang lebih diutamakan adalah orang yang tidak
memiliki pekerjaan dan tidak memiliki lahan untuk tempat tinggal di wilahnya
tersebut. Sarana prasarana yang ada di museum transmigrasi ini cukup lengkap, yaitu
terdapat kamar mandi, mushola, serta tempat area parkir yang cukup luas.
Kondisi jalan menuju lokasi museum ini sudah bagus dan sudah di aspal.
Musholah yang terdapat di area Museum Transmigrasi
Tempat parkir yang ada di Museum Transmigrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar